Menjamin Hak Kebebasan Berkepercayaan dan Beragama bagi Masyarakat Provinsi Hoa Binh

(VOVWORLD) - Provinsi Hoa Binh, Vietnam Utara, selalu menghormati hak kebebasan berkepercayaan dan beragama dari warga. Badan-badan fungsional juga membimbing dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi organisasi keagamaan untuk beraktivitas sesuai dengan prinsip dan tujuannya serta menjalankan agama sesuai dengan Undang-undang.

Sekarang, di Provinsi Hoa Binh terdapat tiga agama yang sedang beraktivitas antara lain: Katolik, Buddha, dan Protestan. Di antaranya, ada dua agama besar yaitu: Katolik dan Buddha. Guna melakukan dengan baik penyelenggaraan Negara dalam hal kepercayaan dan keagamaan, Provinsi Hoa Binh meningkatkan sosialisasi tentang haluan dan garis politik dari Partai, kebijakan dan hukum Negara mengenai kepercayaan dan agama, terutama sosialisasi Undang-Undang mengenai kepercayaan dan agama di kecamatan-kecamatan, dukuh-dukuh pemukiman banyak warga etnis minoritas dan penganut agama. Pendeta Thich Tri Thinh, Wakil Ketua Badan Eksekutif Sangha Buddha Vietnam Provinsi Hoa Binh, mengatakan: 

“Badan Eksekutif Sangha Buddha Vietnam Provinsi Hoa Binh melaksanakan dengan baik haluan, kebijakan, dan membimbing umat Buddha melaksanakan Undang-Undang mengenai kepercayaan dan agama sesuai dengan ketentuan Negara serta Sangha Buddha. Umat Buddha bersatu dan melaksanakan ajaran agama Buddha yang isinya mengajari manusia menuju ke kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Para penganut agama menikmati kehidupan duniawi yang baik dan agamawi yang baik pula, bersama dengan pemerintahan semua tingkat dan organisasi-organisasi melaksanakan dengan baik pekerjaan jaring pengaman sosial setiap tahun”.

Menjamin Hak Kebebasan Berkepercayaan dan Beragama bagi Masyarakat Provinsi Hoa Binh - ảnh 1Satu upacara ibadah di Gereja Paroki Trung Minh, Kota Hoa Binh. (Foto: Ngoc Anh)

Para pemuka agama dan penganut agama mematuhi dengan baik semua haluan dan kebijakan Partai, hukum Negara; secara tepat waktu mencerminkan pikiran dan keinginan yang masuk akal dari penganut agama, menghindari terjadinya titik panas dalam soal agama di provinsi. Pastor Nguyen Trung Thoai dari Paroki Hoa Binh di Keuskupan Huong Hoa, mengatakan: 

“Paroki Hoa Binh sudah ada sejak tahun 1925, didirikan dan disebarkan agama oleh Keuskupan Ha Noi. Umat paroki telah berhasil membentuk beberapa cabang paroki di wilayah seperti: cabang Phuong Lam, Thinh Lang, Trung Minh. Ketika membentuk cabang-cabang paroki, para pastor mendapat kondisi yang kondisif dari pemerintahan kabupaten atau provinsi Hoa Binh untuk beraktivitas. Para pastor melayani umat paroki. Di sini, tidak ada kekuatan permusuhan manapun, tidak ada Bid’ah, keamanan dan ketertiban terjamin dengan baik”.

Menjamin Hak Kebebasan Berkepercayaan dan Beragama bagi Masyarakat Provinsi Hoa Binh - ảnh 2Gereja Paroki Hoa Binh. (Foto: Ngoc Anh)

Pemerintahan semua tingkat di Provinsi Hoa Binh juga memperkuat sosialisasi dan mobilisasi kepada rakyat; menjunjung kewaspadaan, tidak membiarkan untuk disalahgunakan  dan ditarik oleh orang buruk ke dalam aktivitas agama yang ilegal. Daerah ini berfokus meningkatkan taraf pengetahuan untuk barisan pejabat di bidang keagamaan dan penyelenggaraan negara urusan agama. Bersamaan dengan itu, memperkuat dialog dengan umat Buddha dan umat Katolik. Oleh karena itu, warga sangat gembira dan percaya pada Negara dan merasa tenang melakukan ibadah. Bapak Le Van Quang, umat Katolik di Kelurahan Thinh Lang, Kota Hoa Binh, mengatakan:

"Di sini, setiap minggu umat Katolik melakukan ibadah dua kali, pada Sabtu dan Minggu. Pada Hari Natal, wakil dari berbagai badan dan instansi datang di Gereja untuk merayakan Hari Natal. Pemimpin Gereja mengajari umatnya agar menikmati kehidupan duniawi yang baik dan agamawi yang baik pula”.

Provinsi Hoa Binh melaksanakan secara sinkron semua langkah untuk menjamin hak kebebasan berkepercayaan dan beragama untuk warga. Semua organisasi agama beraktivitas menurut pedoman “Berjalan seperjalanan dengan bangsa”. Warga etnis-tnis di Provinsi Hoa Binh yang mengikuti agama pun juga mendapat kesetaraan, setara, bersatu dan bersemangat melakukan kompetisi patriotik. Dengan demikian, aktivitas agama dan kepercayaan di sini menjadi bebas dalam rangka hukum Negara, turut menstabilkan politik, ketertiban, dan keselamatan sosial di daerah.

Komentar

Yang lain